Setidaknya, untuk menghandle 250 penari, Harris mengaku, membutuhkan waktu kurang lebih dari satu bulan. Mulai dari pembuatan konsep bersama Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), persiapan latihan, pemilihan kostum tari, koreografi, tata letak, dan sebagainya.
"Tarian ini sebenarnya efektif latihannya sekitar enam harian, sisanya kita lebih ke GR (gladi resik)," ujarnya.
Meski para penari berasal dari sekolah-sekolah seperti SMA, mahasiswa sanggar setempat, serta tambahan penari dari Jakarta, Harris mengaku semua bisa berjalan lancar. Mereka bisa mengikuti proses latihan dan juga arahan darinya, sehingga gelaran bisa berjalan sesuai skenario.
"Saya bersyukur bisa diberi kesempatan dalam memperkenalkan budaya Indonesia lewat tarian dan gelaran kolosal ini, semoga bisa membawa Indonesia semakin mendunia lagi," katanya.
(Leonardus Selwyn)