Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Trik Menghadapi Drama Kehidupan Anak Remaja, Ortu Wajib Tahu!

Resi Safitri , Jurnalis-Senin, 26 Agustus 2024 |22:40 WIB
5 Trik Menghadapi Drama Kehidupan Anak Remaja, Ortu Wajib Tahu!
Trik Menghadapi Drama Kehidupan Anak Remaja (Foto: Freepik)
A
A
A

MASA remaja seringkali dipenuhi dengan gejolak emosional dan hormon. Tak jarang, drama anak remaja ini membuat banyak orangtua jadi pusing. Namun ingat, masalah emosi seperti ini harus ditangani dengan serius dan hati-hati serta bijak.

Fase seperti ini sudah biasa terjadi walaupun membuat para orang tua frustasi, namun akan hilang seiring berjalannya waktu. Mengingat adanya perubahan hormon dan perkembangan otak yang mempengaruhi suasana hati anak.

Menghadapi drama kehidupan anak remaja ini memang ada triknya tersendiri, makanya jangan sampai salah langkah. Penasaran? Dilansir dari Parents, Senin (26/8/2024) berikut adalah lima strategi untuk bisa mengatasi permasalahan emosi berlebih dan drama pada anak remaja.

1. Jadi pendengar yang cermat : Hindari menyelesaikan masalah secara langsung apalagi sampai memberi saran tanpa diminta, hal tersebut justru hanya akan memperburuk keadaan. Anda bisa menjadi pendengar yang reflektif untuk menunjukkan, sebagai orangtua, Anda peduli dengan masalah mereka.

2. Validasi perasaan anak:  Jangan bilang pada anak remaja Anda, bahwa mereka bereaksi terlalu berlebihan, meski sebetulnya masalah mereka tampak sepele. Sebaliknya, Anda harus memvalidasi perasaan mereka dengan mengatakan, "Saya lihat kamu marah tentang kejadian tadi siang,” bantu mereka mengidentifikasi perasaannya dan katakan “Bahwasannya merasa demikian adalah hal yang wajar,”

Pemahaman ini bisa membantu mereka untuk menemukan cara dalam mengatasi masalah anak remaja dengan lebih fokus dan dengan tekad yang tinggi.

 

3. Tetap tenang: Menunjukan sikap tenang ketika menghadapi perasaan panik saat anak remaja Anda mengalami masalah. Membalas kemarahan sang anak,  hanya akan memperburuk situasi. Hindari untuk terlibat dalam diskusi yang bisa menyulut emosi, beritahu mereka bahwa Anda sebagai orangtua  hanya akan berbicara ketika mereka sudah merasa tenang. Mundur sejenak, tarik napas, dan lanjutkan pembicaraan di lain waktu jika memungkinkan.

4. Latih keterampilan dalam mengatur emosi: Jelaskan bahwa perasaan marah, khawatir, atau sedih adalah hal yang wajar, tetapi berperilaku buruk adalah hal tidak benar.

Bantu anak untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan mereka untuk bisa mengontrol emosi dengan sesuai, Kemampuan mengatur emosi yang baik bisa mendukung perkembangan yang sehat, meningkatkan kinerja akademik, dan mempermudah sosialisasi.

5. Bantu anak belajar cara bersosialisasi sehat: Remaja yang kesulitan untuk berkomunikasi atau berteman dengan orang lain akan menimbulkan rasa emosional yang berlebih, perhatikan kekurangan, keterampilan mereka, serta ajarkan anak bagaimana  cara berkomunikasi yang baik, dan bagaimana caranya mengatur emosi.

 Seiring berkembangnya kepercayaan diri, dorong anak  untuk bergaul dengan orang yang membuat dirinya bisa merasa aman, bukan yang menimbulkan masalah.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement