Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Bullying di Lingkungan PPDS, JDN IDI: Salah Satunya karena Tak Ada Gaji

Syifa Fauziah , Jurnalis-Rabu, 21 Agustus 2024 |17:32 WIB
Banyak Bullying di Lingkungan PPDS, JDN IDI: Salah Satunya karena Tak Ada Gaji
Banyak Bullying di Lingkungan PPDS, Dokter IDI Angkat Suara (Foto: Senivpetro/Freepik)
A
A
A

Dokter Tommy menuturkan, di luar negeri seperti  contoh paling dekat di Malaysia, dokter peserta PPDS digaji senilai kurang lebih Rp15 juta. Sementara itu saat pengalamannya training di Singapura, ia bahkan digaji senilai 2650 Dollar Singapura atau kurang lebih 31,4 juta.

Sangat berbeda jauh alias kontras dengan di Indonesia, di Indonesia para dokter peserta PPDS tidak digaji sama sekali.

“Ini harus jadi poin oleh Kemenkes,  atau pun Kemendikbud dan rumah sakit vertikalnya. Utamanya untuk memberikan gaji pada (peserta) PPDS,” tegas dr. Tommy

Ia sekali lagi menekankan para dokter peserta PPDS harus digaji,  karena mereka bekerja selayaknya dokter-dokter lain pada umumnya. Mulai dari ikut tindakan operasi hingga memeriksa pasien.

“PPDS harus digaji, karena tidak manusiawi sekali kalau tidak digaji.  Mereka bekerja, mereka bukan mahasiswa kedokteran koas. Mereka kerja jadi asisten operasi, memeriksa pasien, mengatur pelayanan. Dengan begitu ketika lulus paripurna atau bisa memeriksa pasien dengan baik,” jelas dr. Tommy lagi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement