TENGAH viral jadi buah bibir kasus kematian tragis seorang dokter perempuan muda yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip)
Dokter muda tersebut diduga memilih mengakhiri hidupnya, karena tak kuat menjadi korban perundungan selama mengikuti PPDS.
Dokter sekaligus musisi, dr. Tompi pun ikut buka suara mengenai fenomena senioritas di dunia kedokteran yang saat ini tengah begitu mencuat ke publik. Lewat cuitan di akun X pribadinya, Tompi mengungkap keresahannya perihal sulitnya di kehidupan nyata, seorang dokter atau tenaga kesehatan yang terbilang masih baru atau junior untuk bisa menyampaikan kritik.
"Seberapa banyak sih nakes junior yang berani menyampaikan kritik/ketidaksetujuan akan sesuatu yang berlangsung di RS-dunia praktek kedokteran?," ujar Tompi dikutip dari cuitan di akun X pribadinya @dr_tompi, Sabtu (17/8/2024)
Ketika berani bersuara pun, lanjut Tompi biasanya kritik disampaikan dengan cara yang sangat halus karena merasa takut dengan sederet dampak buruk yang akan terjadi kepadanya ketika menyampaikan kritik tersebut.