Ia memberikan contoh metode teknologi pengawetan strelisasi, pasteurisasi, dan juga teknologi yang lain.
“Misalnya saja dengan menerapkan produksi secara aseptis. Ada lagi teknologi yang lain, misalnya dengan memberikan membunuh bakterinya dengan misalnya UV dan seterusnya,” tutur Ema lagi.
Ema memastikan, bahwa penggunaan pengawet dalam takaran yang seharusnya, sebenarnya masih tergolong aman untuk produk pangan. Sehingga masa simpannya bisa panjang hingga 3 bulan, tidak terkecuali untuk produk roti.
“Bukan hanya untuk roti ya. jadi produk itu kalau diberikan pengawet, masa simpannya bisa panjang. Jadi kalau roti dengan masa simpan tiga bulan, ya mungkin saja kalau dia (roti tersebut) menggunakan teknologi pengawet yang tadi saya sampaikan,” ungkapnya.
“Misalnya expired di registrasi diklaim misalnya 3 bulan. Sepanjang 3 bulan itu dia bisa memastikan bahwa dalam 3 bulan itu tidak ada perubahan terhadap keamanan pangan, tidak ada perubahan terhadap mutu pangan, maka itu diperbolehkan,” tutup Ema.
(Rizky Pradita Ananda)