Menurutnya, tradisi ini bukan hanya menarik wisatawan domestik tetapi juga mancanegara, terutama dengan adanya program Kharisma Event Nasional (KEN) yang mengedepankan budaya.
“Pariwisata dan budaya tidak bisa dipisahkan, di masing-masing wilayah memiliki budaya yang masih dilestarikan. Seperti halnya di wilayah Palabuhanratu,” terangnya.
Firman berharap sejarah dan kesenian Sunda yang kini semakin menggeliat terus ditingkatkan, dengan dukungan dari berbagai pihak agar para penggiat seni dapat terus berkembang hingga puluhan tahun ke depan.
“Berharap budaya baik dari kesenian hingga sejarah bisa ada hingga incu putu nanti. Sehingga hal ini tidak hilang dimakan zaman,” tandasnya.
(Rizka Diputra)