Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Atraksi Debus Jadi Magnet Wisata Perayaan Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64

Ilham Nugraha , Jurnalis-Selasa, 21 Mei 2024 |11:09 WIB
Atraksi Debus Jadi Magnet Wisata Perayaan Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64
Atraksi debus di acara peringatan Hari Nelayan Palabuhanratu ke-64 (Foto: Ilham Nugraha/MPI)
A
A
A

PAGUYUBAN Lingkung Seni Padjajaran Anyar menampilkan berbagai pagelaran budaya Sunda yang menarik perhatian masyarakat dan wisatawan pada acara Hari Nelayan Palabuhanratu ke-64.

Paguyuban yang dipimpin oleh Firman Hidayat ini, bersama dengan sejumlah pegiat seni tradisi Sunda, memulai arak-arakan dari Pendopo Kabupaten Sukabumi hingga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.

Di sepanjang perjalanan, mereka memperagakan atraksi debus dengan sebilah golok tajam, bambu, dan duri salak, yang membuat para penonton terkesima dan merinding.

Atraksi Debus

(Foto: Ilham Nugraha/MPI)

Sesampainya di lokasi acara, para pejabat beserta peserta arak-arakan disambut dengan kesenian Laes, sebuah pertunjukan akrobatik khas Sunda yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Penampilan yang memukau ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, ditandai dengan sorak dan tepuk tangan meriah dari para penonton.

“Tradisi kesenian Sunda memang sepatutnya dilestarikan dan terus ditampilkan. Apalagi kini tradisi itu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ujar Ketua Paguyuban Lingkung Seni Padjajaran Anyar, Firman Hidayat, Selasa (21/05/2024).

Ia menekankan pentingnya menjaga sektor pariwisata yang tidak lepas dari kesenian tradisional yang terus dijaga.

Menurutnya, tradisi ini bukan hanya menarik wisatawan domestik tetapi juga mancanegara, terutama dengan adanya program Kharisma Event Nasional (KEN) yang mengedepankan budaya.

“Pariwisata dan budaya tidak bisa dipisahkan, di masing-masing wilayah memiliki budaya yang masih dilestarikan. Seperti halnya di wilayah Palabuhanratu,” terangnya.

Infografis Desa Wisata Adat Indonesia

Firman berharap sejarah dan kesenian Sunda yang kini semakin menggeliat terus ditingkatkan, dengan dukungan dari berbagai pihak agar para penggiat seni dapat terus berkembang hingga puluhan tahun ke depan.

“Berharap budaya baik dari kesenian hingga sejarah bisa ada hingga incu putu nanti. Sehingga hal ini tidak hilang dimakan zaman,” tandasnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement