KESENIAN kuda lumping atau jaran kepang ialah seni tari tradisional Indonesia yang populer di Jawa Timur dan daerah lainnya.
Tarian kuda lumping umumnya terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Mereka menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Sementara, pawang kuda lumping yang bertugas membakar kemenyan untuk memanggil roh halus.
Pementasan kuda lumping terdiri dari beberapa elemen seperti musik, tarian, dan kuda lumping. Namun, salah satu elemen paling menarik adalah gerakan pemain yang sering bertingkah seperti hewan.
Pemain kuda lumping sering bertingkah seperti hewan karena kerasukan roh halus. Jauh sebelum pementasan, pawang kuda lumping akan memanggil roh halus yang berhubungan dengan hewan seperti ular, harimau, babi, naga, dan masih banyak lagi.
Pemain Kuda Lumping (Foto: IG/@bektitangguhhhhhhh)
Roh halus berkarakter hewan ini akan merasuki pemain kuda lumping saat pementasan. Pemain yang kerasukan roh naga akan bertingkah seperti naga. Begitu pula dengan pemain yang kerasukan roh ular akan bertingkah layaknya ular.
Awalnya pawang kuda lumping akan memberikan mantra dengan asap kemenyan. Tujuannya supaya makhluk halus dapat merasuki tubuh pemain kuda lumping dengan mudah. Mereka juga akan mengenakan properti seperti jubah dan topek.
Seiring berjalannya pertunjukan akan ada atraksi menyeramkan. Pemain yang kerasukan akan memakan pecahan beling, buah-buahan, kelapa muda, kembang, dan menyemburkan api dari mulutnya.