Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Budaya Kalbar Ini Tak Termakan Era Modern

Dina Prihatini , Jurnalis-Kamis, 28 April 2016 |20:09 WIB
Budaya Kalbar Ini Tak Termakan Era Modern
Budaya Kalbar tak termakan era modern (Foto: Dina Prihatini Wardoyo/Okezone)
A
A
A

Kalimantan Barat menggelar Gawai Dayak Naik Dango yang merupakan budaya turun menurun dan digelar setiap tahunnya.

Gawai Dayak Naik Dango selain menjaga nilai budaya, semangatnya dapat diwujudkan melalui kedaulatan di bidang pangan di Kalimantan Barat, sehingga gawai dayak naik dango benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Dayak.

Terutama bagi masyarakat di Kabupaten Landak, Kubu Raya dan Mempawah yang merupakan kawasan salah satu lumbung padi Kalimantan Barat. Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH mengatakan kedaulatan pangan bukan hanya padi saja.

"Berbagai macam tanaman pangan seperti ubi, sukun, jagung dan sayuran bisa dinikmati sehingga masyarakat Kalbar tidak lagi membeli di kota," ungkap Cornelis dalam pembukaan Gawai Dayak Naik Dango XXXI tiga Kabupaten yakni Kabupaten Landak, Kubu Raya, dan Mempawah yang dilaksanakan di Kecamatan Toho, Mempawah.

Cornelis berharap setelah upacara naik dango, petani dapat kembali bercocok tanam. Namun, euforia upacara naik dango jangan disikapi terlalu larut apalagi sampai berjudi dan narkoba. "Karena narkoba merusak generasi muda Indonesia secara terencana terstruktur dan masif," jelasnya.

Mantan Bupati Landak itu menghimbau agar masyarakat di tiga kabupaten mewaspadai bahaya rabies, teroris dan aliran radikal serta yang paling baru khususnya masyarakat Dayak agar mewaspadai Babi yang mati digigit kelelawar karena mengandung virus berbahaya. "Kalau ada babi yang matinya seperti itu jangan dimakan," tutupnya.

(Johan Sompotan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement