BAGI Anda yang sering melakukan perjalanan udara pastinya sudah tidak asing dengan kondisi pesawat ketika telah mendarat tiba di bandara. Seringkali para penumpang langsung bergegas ingin keluar dan mulai memadati lorong pesawat.
Mereka akan terburu-buru dan mulai berebut satu sama lain untuk keluar lebih dulu padahal masih tersisa beberapa waktu sebelum staf mengarahkan untuk keluar dari penerbangan. Tak jarang penumpang akan saling mendorong satu sama lain.
Namun begitu, bukan berarti Anda tidak dapat keluar lebih cepat dari pesawat. Seorang pakar perjalanan memberikan pendapatnya tentang beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses keluar dari pesawat.
Christopher Muther dari Boston Globe menulis sebuah kolom berisikan pendapatnya sekaligus menasihati orang-orang tentang bagaimana cara keluar dari pesawat dengan lebih sopan sehingga tidak mengganggu penumpang lainnya.

Seperti diketahui bahwa maskapai penerbangan umumnya tidak memiliki sistem yang tertib untuk proses keluar penumpang.
Dalam tulisannya, Christopher menjelaskan aturan pertama adalah sesama penumpang diminta untuk tidak langsung beranjak dari kursinya saat pesawat berhasil mendarat. Hal itu karena biasanya maskapai masih membutuhkan sekitar 20 menit atau lebih sebelum mencapai jembatan keberangkatan.
Jika memang beranjak dari kursi karena sudah duduk selama berjam-jam, pria itu menyarankan untuk bangun dari tempat duduk dan melakukan beberapa peregangan, kemudian duduk kembali di kursi masing-masing.
Jadi, tidak perlu memadati lorong dan mendorong satu sama lain. Lebih baik menunggu giliran masing-masing sehingga tidak berebut dan proses keluar tentu lebih cepat.
Jika Anda memiliki penerbangan selanjutnya (transit), mungkin itu dapat dimengerti. Namun lebih baik lagi menghindari berdesak-desakan di lorong sehingga lebih aman dan tertib.
Setiap awak kabin memang tidak menjamin prioritas saat keluar untuk penumpang manapun, tapi mereka saling memastikan setiap penumpangnya menerima pengalaman terbang yang nyaman dan menyenangkan.
Christopher kemudian juga membahas sebuah studi di tahun 2014 yaitu Journal of Air Transport Management yang kontra terhadap pendapat yang mengatakan bahwa dengan lari kencang ke pintu keluar merupakan cara tercepat untuk turun dari pesawat.

Studi tersebut malah menjelaskan hal sebaliknya. Disampaikan bahwa akan lebih efisien jika penumpang yang duduk di kursi lorong keluar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan oleh penumpang di kursi tengah. dan diakhiri oleh penumpang yang duduk di kursi paling dalam atau dekat jendela.
Selain itu, Christopher juga menambahkan terkait mengeluarkan barang dari kompartemen di atas kepala. Dia menyatakan bahwa hal tersebut bisa saja mengenai kepala orang lain.
Christopher menyarankan untuk meminta bantuan jika Anda kesusahan mengambil barang tersebut baik kepada kru maupun saling membantu dengan penumpang lainnya. Menurut dia, penting memiliki pemahaman tentang bersikap baik pada orang lain karena hal tersebut akan menciptakan pengalaman yang lebih baik dan lancar.
(Rizka Diputra)