PEJABAT Palestina mengungkapkan penemuan mayat yang memicu perhatian dilakukan oleh pasukan Israel di dua rumah sakit di Gaza. Pihak berwenang Palestina dan Israel pun memberikan penjelasan yang berbeda terkait kejadian tersebut.
Melansir dari The New York Times pada Kamis (25/4/2024) kantor hak asasi manusia PBB pada Selasa menganjurkan agar melakukan penyelidikan terhadap dua kuburan massal yang ditemukan setelah pasukan Israel mundur dari rumah sakit di Gaza.
Salah satunya yaitu kuburan massal yang ditemukan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, dengan penjelasan yang berbeda dari kedua belah pihak.
Pertahanan Sipil Palestina melaporkan adanya penemuan kuburan massal yang berisi 283 jenazah di Rumah Sakit Nasser, beberapa di antaranya ditemukan dengan kondisi tertembak di kepala dan diborgol serta menuding pasukan Israel sebagai pelakunya.
Namun, pasukan Israel menolak menanggapi laporan tersebut secara langsung dan laporan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya. Pasukan Israel menyatakan telah menggali dan mengubur kembali sejumlah jenazah yang dikuburkan oleh warga Palestina di area sekitar Rumah Sakit Nasser sebagai bagian dari upaya penyelidikan dan pencarian tahanan.
Namun, mereka tidak memberikan rincian informasi yang jelas mengenai jumlah jenazah yang telah dievakuasi, penyebab kematian, serta apakah mereka merupakan tahanan Israel.
Kantor hak asasi manusia PBB menyatakan perlunya penyelidikan internasional atas kuburan massal yang mengingat kekhawatiran akan adanya kebebasan terhadap tindakan tersebut.
Meskipun pemerintah Gaza melaporkan bahwa ada 30 mayat yang ditemukan di dua kuburan di Rumah Sakit Al-Shifa. Namun, mereka tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut.
Operasi militer Israel di Gaza telah meninggalkan kerusakan serta memunculkan kekhawatiran akan nasib warga Palestina yang terlibat dalam konflik tersebut.