Pihak berwenang yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan bahwa Irael telah membunuh pasien dan membuat pengungsi berlindung di rumah sakit, serta menahan orang-orang yang tidak bersalah. Yahia Al-Kayyali, seorang dokter berusia 58 tahun mengatakan bahwa dia ditahan oleh Tentara Israel selama penggerebekan.
Kala itu dia sedang berlindung bersama keluarganya di sebuah Gedung dekat rumah sakit. Selain itu, para tentara juga memaksa mereka untuk telanjang untuk memastikan para tahanan tidak menyembunyikan senjata.
Sebelum dia dan putranya dipukuli, mereka diintrogasi dengan mata yang ditutup. Mereka dibawa ke penjara atap dan memaksa mereka duduk di atas pecahan kaca selama beberapa jam. Kemudian mereka dibebaskan setelah disuruh berjalan ke Selatan.
Tentara Israel yang mengawal mereka mengatakan telah megevakuasi lebih dari separuh petugas medis dan pasien ke fasilitas kesehatan lain, serta mengizinkan sebagian besar dari 6.000 warga sipil yang berlindung di rumah sakit untuk pindah ke selatan.
Selain itu, mereka juga telah menahan 900 orang, 500 di antaranya adalah militan dan sekitar 400 lainnya masih diselidiki. Namun, jumlah tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Menurut pejabat Israel dan Palestina, lebih dari 100 pasien dan petugas medis dipindahkan ke sebuah bangunan di sisi barat kompleks tersebut, jauh dari lokasi pertempuran terburuk.
Kementrian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa pasien yang tersisa tidak memiliki cukup obat-obatan, air bersih, makanan atau sanitasi, serta meninggalkan beberapa pasien dengan luka septik yang mengandung belatung.
(Leonardus Selwyn)