Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tentara Israel Mundur dari Rumah Sakit Al-Shifa, Tinggalkan Kehancuran dan Kepedihan

Lulu Az Zahra , Jurnalis-Rabu, 03 April 2024 |18:00 WIB
Tentara Israel Mundur dari Rumah Sakit Al-Shifa, Tinggalkan Kehancuran dan Kepedihan
Rumah Sakit Al-Shifa dihancurkan. (Foto: Aljazeera)
A
A
A

RUMAH sakit Al-Shifa di kota Gaza yang pernah menjadi pusat sistem kesehatan Gaza, kini telah menjadi lambang kehancuran. Sebagian besar fasadnya hilang, hangus oleh jelaga, dan tertembus ratusan peluru. Lantai timur departemen bedah kini dibiarkan terbuka, dindingnya tertiup angin, dan peralatan terkubur di bawah tumpukan puing.

Selain itu, jembatan yang menghubungkan kedua bangunan tersebut telah lenyap. Alun-alun diantara keduanya, yang sebelumnya merupakan jalan masuk melingkar yang mengelilingi gazebo kini telah berubah menjadi lahan kosong. Dipenuhi oleh pepohonan tumbang, mobil terbalik, dan ambulans yang setengah hancur akibat gerakan kendaraan lapis baja Israel.

Rumah sakit tersebut adalah salah satu rumah sakit terbesar di Gaza dan merupakan tempat perlindungan bagi ribuan warga Gaza selama perang. Namun, tempat tersebut telah rusak hingga tidak dapat dikenali lagi akibat pertempuran yang berlangsung selama 12 hari antara tentara Irael dan pejuang bersenjata di Gaza.

Melansir dari The New York Times pada Rabu (3/4/2024), para jurnalis termasuk di antara sekelompok kecil reporter internasional dibawa oleh tentara Israel ke Rumah Sakit Al-Shifa pada akhir pekan lalu untuk mengikuti tur. Selama kunjungan dua jam tersebut, mereka tidak melihat keberadaan orang Palestina.

Namun, tentara Israel mengatakan bahwa masih ada orang-orang bersenjata di dalam satu gedung dan sekelompok pasien dan dokter di gedung lain. Menurut tentara Israel yang membawa para jurnalis ke Al-Shifa, pertempuran Israel tersebut merupakan akibat dari keputusan Hamas yang mengubah institusi sipil menjadi benteng militer.

Alhasil Israel tidak mempunyai pilihan selain memasukinya dengan paksa. Menurut tentara Israel, serangan yang dilakukan di Al-shifa pada akhir pekan tersebut menggambarkan sebuah keberhasilan. Mereka telah membunuh sekitar 200 pejuang dan menangkap 500 lainnya dalam satu serangan.

Rumah Sakit Al Shifa

Namun, para analis mengatakan bahwa kembalinya Israel ke Al-Shifa, lebih dari empat bulan setelah wilayah tersebut pertama kali direbut, merupakan sebuah kegagalan strategis. Hal ini merupakan akibat dari keengganan Israel untuk melakukan peralihan kekuasaan menjadi kekuatan independen dari Hamas, sehingga menciptakan kekosongan.

Beberapa jam setelah kepergian tentara tersebut memungkinkan Hamas dapat kembali lagi tanpa hambatan. Namun, hal tersebut meningkatkan kemungkinan Israel dapat kembali untuk melakukan serangan ketiga di masa depan.

Pertama kali militer Israel merebut lokasi rumah sakit tersebut dengan penggerebekan pada bulan November dan menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah yang menurut Israel adalah pusat komando Hamas. Setelah menarik diri dari sebagian besar kota pada Januari, militer kembali ke rumah sakit pada Maret.

Menurut mereka sisa-sisa sayap militer telah berkumpul kembali saat Israel tidak ada. Unit komando angkatan laut Isarel, Shayetet 13, menyerbu kompleks rumah sakit pada tanggal 18 Maret. Menurut laporan Israel, kehancuran dimulai setelah Hamas menolak untuk menyerah dan mulai menembaki pasukan Israel.

Sehingga mendorong mereka untuk membalas tembakan. Salah satu orang pertama yang terbunuh pada 18 Maret adalah seorang kepala keamanan, Faiq Mabhouh. Militer mengatakan bahwa kerusakan pada unit gawat darurat dan operasi begitu besar karena orang-orang bersenjata telah bersembunyi di dalam gedung-gedung tersebut.

Salah satunya di dalam terowongan lift, sehingga memaksa pasukan komando Israel untuk menembak berulang kali ke posisi tersebut. Selain itu, mereka juga menemukan beberapa gudang senjata tersembunyi di dalam rumah sakit.

Selanjutnya, pertempuran itu diperparah oleh kelompok bersenjata Gaza yang terletak di luar kompleks karena menembaki tentara Israel. Alhasil terjadi baku tembak di sekeliling kompleks tersebut dan terbunuhnya dua tentara Israel di luar rumah sakit.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement