PADA sebuah perjalanan setiap orang memiliki gaya outfitnya masing-masing dengan alasan kenyamanan pribadi.
Sehingga tidak jarang ditemui baik di bandara, stasiun, maupun terminal ada dari mereka yang mengenakan sepatu biasa, sepatu berhak tinggi (high heels) untuk wanita, hingga sandal dengan segala bentuknya.
Namun tahukah Anda, jika naik pesawat sangat tidak dianjurkan memakai sandal jepit? Lalu apa alasannya?
Melansir laman Who to Never Wear, pramugari American Airlines, Andrea Fischbach mengungkap tiga alasan mengapa tidak disarankan memakai sandal jepit saat naik pesawat.
Berikut tiga alasan terbesar penumpang pesawat tidak dianjurkan mengenakan sandal jepit.
1. Menghambat proses evakuasi
Fischbach mengungkapkan bahwa faktor keamanan menjadi hal penting saat penerbangan. Alas kaki seperti sandal jepit tidak diperkenankan lantaran bisa menyulitkan situasi evakuasi pesawat saat keadaan darurat.
Bagaimana tidak, proses evakuasi harus dilakukan secara cepat dan sandal jepit berpotensi menghambat.

Bukan hanya sandal jepit, sepatu berhak tinggi juga tidak disarankan untuk dikenakan di pesawat. Selain berpotensi menghambat proses evakuasi, hak tinggi juga berisiko merusak pintu keluar darurat atau orang lain.
Bahkan, jika saat proses evakuasi sudah mengeluarkan alat luncur, penumpang yang mengenakan sepatu hak tinggi diminta untuk melepas alas kakinya.
2. Tidak aman melindungi kaki
Sandal jepit hanya melindungi kaki bagian atas, dan tak melindungi tempurung kaki.Mengenakan sandal jepit berarti membiarkan bagian tertentu kaki terekspose.
Saat dalam penerbangan berdurasi panjang, penumpang rentan mengalami kedinginan atau kaki beku atau deep vein thrombosis (DVT).
Sandal jepit juga membuat kaki lebih rentan terkena cipratan cairan apapun, seperti saat ke toilet atau terkena tumpahan cairan lainnya.
Terkait hal tersebut, pakar perjalanan profesional, Shawn Richards menyebut, dalam situasi darurat, serpihan yang ada di sekitar dapat melukai kaki jika seseorang memakai sandal jepit.