BAGI traveler yang sering melakukan penerbangan mungkin familiar dengan penumpang lain yang memberikan pramugari berupa makanan yang dibungkus atau kartu hadiah.
Pengalaman ini dapat terjadi pada penumpang Frontier Airlines, maskapai tersebut menyediakan sebuah tablet untuk memberikan tip saat membeli minuman dalam penerbangan. Namun, pertanyaannya adalah bagaimana reaksi mereka terhadap fenomena ini?
Mengutip Simple Flying, sebagaimana diketahui, hampir semua maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang melarang awak kabin menerima tip.
Beberapa maskapai, seperti Southwest Airlines, membatasi penerimaan tip pada pramugari. Jika penumpang terus menawarkannya, maka awak kabin diperbolehkan menerima tip.
Menariknya, Asosiasi Pramugari (AFA) mendukung konsep ini dengan menyatakan bahwa pramugari adalah penjaga keselamatan pertama di pesawat, bukan hanya penyedia layanan.
Mereka merupakan pekerja profesional bersertifikasi dalam kesehatan dan keselamatan yang memiliki peran kunci dalam situasi darurat, dan juga memberikan layanan pelanggan seperti menuangkan minuman atau menyajikan makanan.
Ketika penerbangan berjalan normal, peran keselamatan pramugari sering terlihat dalam pidato singkat sebelum lepas landas. Namun, mereka selalu siap untuk menghadapi keadaan darurat.
Uang memiliki potensi untuk menyabotase upaya-upaya dalam keadaan darurat, dan dalam situasi apapun penumpang tidak dapat berharap kru pesawat untuk bertindak lebih cepat saat perawatan medis diperlukan atau ditempatkan di kursi yang lebih menguntungkan jika evakuasi diperlukan.
Kebingungan antara tanggung jawab darurat dan pelayanan pelanggan menyebabkan perdebatan ini. Sementara memberikan tip mungkin memicu pramugari untuk memberikan layanan ekstra.