 
                “Memastikan kesejahteraan dan keselamatan para tamu dan kru kami adalah prioritas nomor satu. Oleh karena itu kami menangani segala permasalahan terkait kesehatan dengan sangat serius. Meskipun penyakit yang tidak terduga dapat terjadi saat bepergian, menjaga lingkungan yang aman dan sehat untuk semua tamu dan anggota kru adalah hal yang terpenting," lanjutnya.
Jubir Westjet itu menambahkan, dalam keadaan seorang tamu dianggap tidak sehat untuk melakukan perjalanan karena sakit, kru telah dilatih untuk membuat keputusan yang sulit, tetapi diperlukan demi keselamatan.
"Setelah mengetahui pengalaman Nona Chiu melalui X minggu lalu, tim pelayanan sosial kami segera menghubungi secara langsung untuk memastikan diberikan opsi akomodasi ulang dan menerima masukan apapun tentang pengalamannya," jelasnya mengutip Mirror.

Meski terlihat tidak adil, maskapai penerbangan mempunyai wewenang untuk mengeluarkan penumpang yang mereka anggap terlalu sakit untuk terbang.
Menurut Fit For Travel, "Maskapai penerbangan berhak memastikan secara medis aman penumpang untuk terbang. Jadi, perlu memberi tahu mereka tentang kondisi kesehatan apapun yang dimiliki,"
Maskapai penerbangan mungkin tidak mengizinkan penumpang tersebut bepergian bersama mereka. Hal itu dikarenakan kru khawatir kondisi medis mungkin akan bertambah buruk selama penerbangan, atau berpotensi menulari penumpang lain.
"Pembatasan dan peraturan dapat berbeda-beda antar maskapai penerbangan. Jadi jika ragu, Anda harus meminta nasihat dari departemen medis maskapai penerbangan tersebut. Sebagian besar maskapai penerbangan memiliki layanan konsultasi medis di situs web mereka," demikian situs informasi NHS menambahkan.
(Rizka Diputra)