MEDIA sosial kerap dihebohkan dengan fenomena bunuh diri. Tak hanya sekedar bunuh diri, para pelaku ini juga merekam aksinya di media sosial hingga melakukannya secara live.
Terkait fenomena tersebut, Psikiater sekaligus Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, DR dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan biasanya seseorang yang merekam aksi bunuh diri tujuan awalnya untuk mencari perhatian, namun ternyata tidak ada yang peduli.
“Sekarang masyarakat emang begitu, ada orang susah bukan dibantuin malah direkam, supaya viral. Nah ini juga sama, jangan-jangan tujuannya attention seeking, dia mau lihat berapa orang yang care,” ujar dr Nova dalam media briefing baru-baru ini.
Lebih lanjut dr Nova mengatakan ketika seseorang melakukan tindakan itu, dan dilihat tidak ada orang yang peduli. Hal itu membuat orang tersebut makin depresi
“Nggak ada satu pun yang datang. Di Facebook misalnya, nggak ada anggota keluaga yang datang untuk menghentikan itu. karena kan ada waktu berapa lama tuh dari mulut ke mulut masa nggak ada yang tau,” katanya.
“Bayangin lagi kayak gitu (live) nggak ada yang bantu dia, kalau sampe akhirnya bener-bener dia lakukan, padahal tujuan awalnya mau dapet perhatian dari seseorang tertentu atau mau melihat seberapa banyak sih orang yang care, seberapa banyak orang yang kehilangan,” katanya.