SEORANG pakar perjalanan yang telah bepergian lebih dari 60.000 mil per bulan mengungkapkan bahwa mandi air panas pasca-penerbangan sebaiknya dihindari.
Meski demikian, banyak wisatawan tetap memilih mandi air panas untuk membersihkan diri dan merilekskan otot-otot mereka setelah perjalanan udara.
Mengutip Daily Star, sebuah maskapai penerbangan menyarankan agar penumpang tidak menggunakan air panas setelah terbang.
Mereka lebih mempercayai bahwa mandi atau berendam dengan air dingin lebih baik, daripada air hangat yang beruap.
Manajer Layanan Pelanggan maskapai Qantas, Travys Carinci mengklaim bahwa mandi air dingin setelah terbang lebih baik untuk kesehatan kulit.

CN Traveller melaporkan, mandi air panas dapat mengeringkan dan mengiritasi kondisi kulit seperti eksim dan dermatitis.
"Saya melewatkan mandi air panas, meskipun menggoda setelah penerbangan yang panjang, adalah cara yang pasti untuk mengeringkan kulit Anda, mandi air panas juga dapat mengiritasi kondisi kulit seperti eksim dan dermatitis,” kata dia.
Meski begitu, ilmuwan Chartered sekaligus pendiri rangkaian produk SOS Serum Skincare, Bruce Green, menegaskan bahwa sebaiknya tetap mandi setelah penerbangan.
Selain itu, pesawat terbang memiliki mikrobioma sendiri, sebagian besar berasal dari kulit manusia, dan bakteri serta virus dapat bertahan di berbagai area pesawat.
Sementara, pakar kecantikan profesional, Liberty Mills menyarankan untuk menghindari mandi langsung sebelum penerbangan.
Kendati tidak ada aturan ketat, menurut Liberty, mandi sebelum terbang dapat menghilangkan minyak alami tubuh, menyebabkan kekeringan dan dehidrasi, terutama dengan udara kering di kabin pesawat.

"Mandi sebelum melakukan penerbangan umumnya tidak disarankan karena beberapa faktor yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penumpang selama penerbangan,” tuturnya.
Jadi, sebaiknya hindari mandi sebelum terbang kecuali mendesak, dan setelah penerbangan pilihlah air dingin untuk mandi ya Okezoners!.
(Rizka Diputra)