Tidak hanya merasa diperlakukan tidak adil, ia juga merasa muak dengan karena diteriaki dalam waktu yang cukup lama oleh salah satu orang selama penerbangan. Sehingga, ia selalu melampiaskan amarahnya terhadap rekan-rekan lainnya.
"Saya sangat lelah. Saya merasa tidak cocok dengan perusahaan ini dan dengan pekerjaan ini, dan saya sangat frustrasi karena saya diperlakukan seperti sampah oleh beberapa senior meskipun saya bekerja keras dan tetap tersenyum, tidak peduli seberapa sulitnya," lanjutnya.
Selain itu, ia pernah dilaporkan oleh kru senior untuk pelanggaran kecil yang tidak membahayakan keselamatan, dan membuatnya dalam situasi yang cukup rumit.
Bahkan pramugari ini menyimpulkan bahwa ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya dan mendorong orang lain untuk menyampaikan keluhan mereka.

Banyak komentar yang setuju dengannya, dan sementara beberapa orang masih bertahan, ada juga yang yang memberikan tips belajar untuk mengatasi tuntutan dalam pekerjaan.
"Pekerjaan ini pada umumnya buruk jika dilihat secara keseluruhan. Namun keuntungan dan waktu libur yang diberikan setelah Anda menjadi seorang line holder, menjadikannya salah satu pekerjaan terbaik. Jika Anda tidak keberatan makan ramen selama 7 tahun sampai Anda mendapatkan gaji yang layak," kata seseorang.
“Satu-satunya alasan saya bertahan adalah karena tunjangan dan waktu libur. Saya sudah libur selama hampir dua minggu. Jika tidak, pekerjaan itu bisa membuat Anda bosan," timpal warganet lainnya.
(Rizka Diputra)