SEORANG pramugari membongkar sisi gelap dari pekerjaannya di dunia penerbangan. Ia mengaku sangat membenci segala sesuatu terkait profesi itu, mulai dari jam kerja yang panjang hingga banyaknya penumpang menjengkelkan yang tidak pengertian.
Wanita yang menggunakan akun @hopelessromanceless di Reddit itu mencurahkan isi hatinya tentang kekecewaan terhadap pekerjaan sebagai awak kabin yang penuh tuntutan.
"Apakah ada orang lain yang merasa bahwa pekerjaan ini seperti sebuah lelucon? Kadang-kadang saya merasa seperti berada di dalam sebuah sekte?" tulisnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Pramugari aktif ini tak memungkiri jika tak sedikit orang yang sangat menyukai profesi sebagai awak kabin pesawat, tanpa mempedulikan keluhannya sama sekali.

Yang diinginkannya saat ini, kata dia, yakni segera mencari pekerjaan baru karena dirinya sangat membutuhkan uang untuk bertahan hidup.
"Saya sangat lelah dengan pekerjaan ini. Saya baru saja kembali dari penerbangan selama 14 jam, dan bahkan sebelum saya meninggalkan kamar hotel untuk kembali ke bandara, saya sudah sangat lelah dan ingin menangis," katanya.
Wanita tersebut mengatakan bahwa ia pernah bekerja dengan pekerjaan yang relatif berat di sekolah menengah dan perguruan tinggi, sebagai pelayan dan pegawai toko.
"Saya pikir saya bisa mengatasinya, tapi tidak ada yang menguras tenaga saya separah ini atau membuat saya benar-benar menangis karenanya," katanya.

Wanita itu tak menyebutkan nama maskapai tempat dirinya bekerja, namun ia menuduh perusahaan tersebut telah melakukan perbudakan modern.
Awak kabin tersebut memberikan contoh ketika ia tidak masuk kerja karena sakit, ia mengatakan bahwa hal itu akan berujung pada pertemuan dengan manajernya dan investigasi internal tentang bagaimana dirinya bisa sampai sakit.
"Seolah-olah mereka datang dari Mars dan tidak pernah merasakan memiliki tubuh manusia," katanya.
Tidak hanya merasa diperlakukan tidak adil, ia juga merasa muak dengan karena diteriaki dalam waktu yang cukup lama oleh salah satu orang selama penerbangan. Sehingga, ia selalu melampiaskan amarahnya terhadap rekan-rekan lainnya.
"Saya sangat lelah. Saya merasa tidak cocok dengan perusahaan ini dan dengan pekerjaan ini, dan saya sangat frustrasi karena saya diperlakukan seperti sampah oleh beberapa senior meskipun saya bekerja keras dan tetap tersenyum, tidak peduli seberapa sulitnya," lanjutnya.
Selain itu, ia pernah dilaporkan oleh kru senior untuk pelanggaran kecil yang tidak membahayakan keselamatan, dan membuatnya dalam situasi yang cukup rumit.
Bahkan pramugari ini menyimpulkan bahwa ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya dan mendorong orang lain untuk menyampaikan keluhan mereka.

Banyak komentar yang setuju dengannya, dan sementara beberapa orang masih bertahan, ada juga yang yang memberikan tips belajar untuk mengatasi tuntutan dalam pekerjaan.
"Pekerjaan ini pada umumnya buruk jika dilihat secara keseluruhan. Namun keuntungan dan waktu libur yang diberikan setelah Anda menjadi seorang line holder, menjadikannya salah satu pekerjaan terbaik. Jika Anda tidak keberatan makan ramen selama 7 tahun sampai Anda mendapatkan gaji yang layak," kata seseorang.
“Satu-satunya alasan saya bertahan adalah karena tunjangan dan waktu libur. Saya sudah libur selama hampir dua minggu. Jika tidak, pekerjaan itu bisa membuat Anda bosan," timpal warganet lainnya.
(Rizka Diputra)