Jika sudah menentukan itu, menu yang disajikan akan disesuaikan dengan pilihan. Bagi yang memiliki alergi, tidak disarankan memilih menu dengan kondimen seafood.
Personalisasi lainnya diterapkan di menu dessert. Kami diminta untuk memilih lima dari 10 pilihan kondimen yang nantinya akan di-serve sebagai satu menu utuh.
Pilihannya itu canele atau brioche; vanilla atau roasted banana; berry atau citrus; vanilla sauce atau sriracha caramel sauce; dan bitter chocolate atau milk chocolate.
(Chef Ray)
Kami memilih canele, vanilla, berry, sriracha caramel sauce, dan bitter chocolate. Rasa yang tercipta tentu akan berbeda dengan tamu lainnya yang punya pilihan lain.
"Dessert yang dipersonalisasi ini memungkinkan tamu menutup semua rangkaian set menu luxury dining dengan sesuatu yang benar-benar 'dia'," kata Chef Ray.
"Dengan begitu, kami berharap dapat menghadirkan pengalaman menyantap makanan yang tak terlupakan," ujarnya.
Sementara itu, Bansar Maduma, General Manager Lexus Indonesia menjelaskan bahwa pengalaman luxury dining ini sejalan dengan perusahaannya.
"Bukan hanya soal luxury, tapi juga sustainable. Lewat acara luxury dining ini, kami coba menunjukkan komitmen untuk mencapai carbon neutral society, salah satunya melalui pengalaman kuliner mewah yang unik dan personal ini," ungkap Bansar.
So, tertarik mencoba makan dengan konsep personalisasi?
(Endang Oktaviyanti)