Proses pembangunan melibatkan pekerjaan dari tiga sisi, yakni sisi Bangkalan, sisi Surabaya, dan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Jembatan Suramadu, dengan panjang 5.438 meter, akhirnya diresmikan pada 10 Juni 2009, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Harapannya, jembatan ini dapat mempercepat pembangunan di Pulau Madura, khususnya dalam sektor infrastruktur dan ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Timur.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama: jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Dengan empat lajur, Jembatan Suramadu resmi menjadi jalan non-tol gratis sejak akhir tahun 2018. Sebelumnya, terdapat tarif untuk pengendara yang melintas.
(Foto: Instagram/@mohmahfudmd)
Tak hanya sebagai infrastruktur penghubung, Jembatan Suramadu juga menjadi destinasi wisata. Beberapa festival digelar di sana, menampilkan beragam kegiatan mulai dari olahraga, seni, hingga kuliner.
Kini Jembatan Suramadu menjadi spot menarik untuk menikmati senja dan akhir pekan bersama keluarga. Demikianlah sejarah Jembatan Suramadu, sebuah karya megah yang menjadi lambang persatuan dan kemajuan antara Surabaya dan Madura, kini menjadi karpet merah bagi kedatangan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
(Rizka Diputra)