Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Kebudayaan Khas Suku Madura, Daerah Asal Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo

Royandi Hutasoit , Jurnalis-Kamis, 26 Oktober 2023 |10:52 WIB
5 Kebudayaan Khas Suku Madura, Daerah Asal Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo
Cawapres 2024, Mahfud MD (Foto: IG/@mohmahfudmd)
A
A
A

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam deklarasi yang diadakan beberapa waktu lalu.

Prof. Dr. Mohammad Mahfud Md, S.H., S.U., M.I.P, lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada tanggal 13 Mei 1957.

Suku Madura merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia, dengan warisan seni dan budaya yang telah ada selama bertahun-tahun.

Masyarakat Madura telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang telah berpindah ke luar negeri.

Secara geografis, mayoritas suku Madura tinggal di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Daerah-daerah dengan populasi terbanyak terletak di Situbondo, Bondowoso, sebelah timur Probolinggo, utara Lumajang, dan utara Jember.

Mereka juga dapat ditemui di wilayah yang dikenal dengan sebutan Tapal Kuda, yang membentang dari Pasuruan hingga ke utara Banyuwangi.

Berikut lima budaya khas Madura yang hanya Anda dapat temui di Pulau Garam, yuk simak ulasannya!

Celurit Madura

Celurit (Foto: Tokopedia)

1. Celurit

Suku Madura mempunyai senjata tradisional yang dikenal sebagai celurit. Celurit memiliki kemiripan dengan arit yang digunakan oleh suku Jawa untuk keperluan pertanian.

Namun, celurit Madura memiliki bentuk yang lebih ramping dengan lengkungan yang lebih tipis. Ujung celurit juga lebih tajam, dan gagangnya dapat terbuat dari besi atau kayu.

2. Carok

Tradisi suku Madura yang disebut carok merupakan sebuah bentuk duel hingga kematian yang menggunakan senjata tajam, yakni celurit.

Ilustrasi Carok Madura

Ilustrasi penggunaan celurit (Foto: YouTube/Cak Andi)

Orang Madura sering dikenal memiliki karakter keras dan menjunjung tinggi harga diri. Oleh karena itu, konflik sering diselesaikan melalui kekerasan.

Carok biasanya muncul dalam konteks masalah yang berkaitan dengan kehormatan atau harga diri individu Madura, seperti isu perselingkuhan atau penurunan martabat keluarga.

Meskipun mayoritas suku Madura menganut agama Islam, namun banyak di antara mereka yang masih mempertahankan tradisi carok.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement