5 Kebudayaan Khas Suku Madura, Daerah Asal Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo
3. Karapan sapi
Karapan sapi adalah budaya Suku Madura yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September.
Dalam lomba ini, sepasang sapi menarik kereta kayu dan bersaing dalam balapan kecepatan melawan pasangan sapi lainnya. Trek balapan biasanya memiliki panjang sekitar 100 meter.
Perlombaan berlangsung dengan cepat, seringkali hanya beberapa detik hingga satu menit. Beberapa kota di Madura menggelar kompetisi karapan sapi selama bulan Agustus dan September setiap tahunnya.
Final pertandingan biasanya diadakan pada akhir September atau Oktober di bekas Kota Karesidenan, Pamekasan, untuk memperebutkan piala bergilir presiden yang sekarang dikenal sebagai piala gubernur.
(Foto: ANTARA)
4. Mondok
Mayoritas suku Madura memeluk agama Islam. Pulau Madura memiliki ratusan pondok pesantren Islam. Adalah umum bagi orang Madura untuk mengirimkan anak-anak mereka ke pondok pesantren.
Masyarakat Madura memandang bahwa pengetahuan agama lebih penting dibandingkan pengetahuan dunia. Oleh karena itu, mereka lebih suka menyebut pendidikan di pondok pesantren dengan istilah 'mondok' daripada mengirim anak-anak mereka ke sekolah umum.
Tradisi ini dimulai sejak usia anak-anak dan seringkali melibatkan pengiriman anak-anak mereka untuk mondok tidak hanya di Madura tetapi juga di wilayah Jawa Timur yang memiliki pondok pesantren Islam.
Santri (Foto: ANTARA)
5. Patuh pada kiai
Suku Madura juga memiliki budaya patuh pada kiai. Kehadiran mondok dan kesetiaan terhadap ajaran Islam membuat orang Madura tunduk dan patuh terhadap kiai.
Kiai adalah tokoh yang sangat dihormati di kalangan suku Madura, dan ada pepatah yang mengatakan bahwa bahkan orang Madura yang paling nakal pun akan tetap tunduk dan tidak berani melawan kiai dan guru agama.
Itulah beberapa kebudayaan Madura yang cukup unik dan variatif. Kelahiran Mahfud MD sebagai salah satu suku Madura saat ini munkgin menjadi kebanggaan bagi penduduk sekitarnya. Sebab, Mahfud MD kini menjadi orang Madura pertama yang menjadi cawapres.
(Rizka Diputra)
