Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Jembatan Suramadu, Penghubung Madura-Surabaya hingga Jadi Red Carpet bagi Mahfud MD

Royandi Hutasoit , Jurnalis-Minggu, 19 November 2023 |15:19 WIB
Sejarah Jembatan Suramadu, Penghubung Madura-Surabaya hingga Jadi Red Carpet bagi Mahfud MD
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD pulang kampung ke Madura via Jembatan Suramadu (Foto: Instagram/@mohmahfudmd)
A
A
A

SEJARAH Jembatan Suramadu kini sudah menjadi bagian dari warisan gemilang. Tak sekadar sebagai penghubung dua pulau terpisah, Jembatan Suramadu, kini menjadi 'Red Carpet' bagi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyaksikan kehadirannya pulang kampung ke Tanah Madura.

Kunjungan Mahfud MD ke Madura menjadi sorotan utama, mengingat ini merupakan pertama kalinya setelah ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberap waktu lalu.

Dampaknya, ribuan orang dari berbagai kabupaten di Pulau Madura, termasuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, memadati ujung Jembatan Suramadu Surabaya untuk menyambut Mahfud MD.

Warga Madura, yang mayoritas terdiri dari anak muda, santri, pemuka agama, dan tokoh masyarakat, bersatu dalam kegembiraan untuk merayakan kepulangan Mahfud di Jembatan Suramadu yang menjadi ikon penuh makna ini.

Kehebohan dan kehangatan sambutan tersebut juga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang Jembatan Suramadu.

Tanpa adanya kenangan sejarah jembatan suramadu, kenyamanan mobilisasi warga Madura serta sambutan meriah untuk Mahfud MD mungkin tidak akan terwujud. Mari kita simak sejarah gemilang Jembatan Suramadu yang patut untuk diketahui.

Mahfud MD Mudik ke Madura

(Foto: Instagram/@mohmahfudmd)

Sejarah Jembatan Suramadu

Sejarah jembatan Suramadu berawal dari ide yang dicetuskan oleh seorang insinyur sipil terkemuka, Prof Dr Sedyatmo, pada tahun 1960-an.

Beliau tidak hanya merancang desain jembatan ini, tetapi juga dikenal sebagai tokoh di balik pondasi ceker ayam yang terkenal di berbagai negara. Namun, sayangnya, pada tahun 1984, Sedyatmo meninggal dunia.

Sebelum direncanakan untuk dibangun, pada tahun 1990, telah dilakukan studi kelayakan proyek jembatan di Selat Madura. Studi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan pulau Madura menjadi kunci utama dalam perluasan kota Surabaya.

Kemudian, B.J. Habibie diamanahkan untuk mengawasi pembangunan Jembatan Suramadu. Meskipun riset dilakukan, pembangunan tertunda akibat krisis moneter.

Pada tahun 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 79 tentang Pembangunan Jembatan Surabaya-Madura pada tanggal 20 Oktober 2003. Namun, pembangunan jembatan yang melintasi selat memerlukan waktu enam tahun untuk diselesaikan.

Proses pembangunan melibatkan pekerjaan dari tiga sisi, yakni sisi Bangkalan, sisi Surabaya, dan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

Jembatan Suramadu, dengan panjang 5.438 meter, akhirnya diresmikan pada 10 Juni 2009, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Harapannya, jembatan ini dapat mempercepat pembangunan di Pulau Madura, khususnya dalam sektor infrastruktur dan ekonomi yang tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Timur.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama: jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Dengan empat lajur, Jembatan Suramadu resmi menjadi jalan non-tol gratis sejak akhir tahun 2018. Sebelumnya, terdapat tarif untuk pengendara yang melintas.

Jembatan Suramadu

(Foto: Instagram/@mohmahfudmd)

Tak hanya sebagai infrastruktur penghubung, Jembatan Suramadu juga menjadi destinasi wisata. Beberapa festival digelar di sana, menampilkan beragam kegiatan mulai dari olahraga, seni, hingga kuliner.

Kini Jembatan Suramadu menjadi spot menarik untuk menikmati senja dan akhir pekan bersama keluarga. Demikianlah sejarah Jembatan Suramadu, sebuah karya megah yang menjadi lambang persatuan dan kemajuan antara Surabaya dan Madura, kini menjadi karpet merah bagi kedatangan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement