Namun Andree menjelaskan, mengonsumsi daun kelor saja tidak cukup untuk mengembalikan kebugaran fisik anak stunting. Para ibu juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka menerima protein hewani dan nabati lainnya dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Selain itu, penanganan stunting memerlukan strategi holistik, lebih dari sekadar memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi, kata Andree.
Pada tahun 2022, 21,6 persen bayi di Indonesia akan tumbuh dalam kasus stunting, turun dari sekitar 24,4 persen pada tahun lalu. Pada saat yang sama, pemerintah bertujuan untuk mengurangi jumlah insiden pengereman sebesar 14 persen pada tahun 2024.
(Martin Bagya Kertiyasa)