Namun versi lain mengatakan bahwa warna merah pada mangkuk merah berasal dari akan tanaman atau jenarang. Suku Dayak menggunakan jenarang sebagai cat untuk mewarnai benda. Seiring perkembangan zaman, warna merah dapat digantikan dengan cat merah.
Setelah semua kebutuhan dimasukan ke dalam mangkuk, maka mangkuk akan dikemas dengan kain merah. Setelah itu, panglima membawa mangkok merah ke panyagu (sebuah tempat suci) ketika matahari terbenam.
Di tempat itu panglima akan mengadakan ritual untuk berkomunikasi dengan roh leluhur mereka. Suku Dayak percaya leluhur mereka akan memberi jawab dengan pertanda dari alam.
Tubuh panglima setelah itu akan dirasuki oleh roh leluhur. Mereka akan mengeluarkan kata-kata magis. Suku Dayak lainnya tentu saja sudah mengerti maksud dari kata-kata tersebut.
Demikian informasi ritual mangkuk merah suku Dayak.
(Salman Mardira)