Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ritual Mangkuk Merah Suku Dayak, Upacara Panggilan Perang Siap Menumpahkan Darah

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Jum'at, 22 September 2023 |16:45 WIB
Ritual Mangkuk Merah Suku Dayak, Upacara Panggilan Perang Siap Menumpahkan Darah
Ilustrasi warga suku Dayak di Kalimantan. (Foto: Shutterstock/Akmal Luthfi M)
A
A
A

RITUAL Mangkuk Merah sangat sakral bagi suku Dayak di Kalimantan. Selain sebagai bagian menjaga warisan leluhur, tradisi tersebut juga sarat makna serta mencerminkan hubungan erat mereka dengan nenek moyangnya.

Ritual mangkuk merah merupakan sarana berkomunikasi antarmasyarakat Dayak supaya waspada terhadap gangguan dari pihak lain. Mangkuk merah juga menjadi media penghubung antara suku Dayak dengan leluhur mereka.

 BACA JUGA:

Melansir Muspen Kominfo, masyarakat Dayak percaya dengan melakukan ritual ini maka roh nenek moyang akan membantu mereka melawan musuh. Ritual ini juga mampu mengajak seluruh masyarakat Dayak untuk itu berperang.

Meski demikian, ritual ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Hanya panglima saja yang boleh melakukan ritual ini. Sebab konsekuensi besar akan ditanggung oleh orang yang melakukannya.

 Ilustrasi

Suku Dayak

Disebut mangkuk merah merah bukan berarti sebuah mangkuk berwarna merah. Akan tetapi di dalam mangkuk tersebut berisi darah merah.

 BACA JUGA:

Darah tersebut menjadi bukti simbol bahwa suku Dayak akan mempertahankan dan memperjuangkan suku mereka sampai titik darah penghabisan.

Selain darah, di dalam mangkuk merah juga terdapat helai bulu burung dan selembar daun lontar. Helai bulu burung memiliki arti bahwa kabar berita disampaikan dengan cepat seperti burung terbang.

Sedangkan daun lontar merupakan simbol pelindung untuk melindungi kabar berita dari panas dan hujan.

Namun versi lain mengatakan bahwa warna merah pada mangkuk merah berasal dari akan tanaman atau jenarang. Suku Dayak menggunakan jenarang sebagai cat untuk mewarnai benda. Seiring perkembangan zaman, warna merah dapat digantikan dengan cat merah.

Setelah semua kebutuhan dimasukan ke dalam mangkuk, maka mangkuk akan dikemas dengan kain merah. Setelah itu, panglima membawa mangkok merah ke panyagu (sebuah tempat suci) ketika matahari terbenam.

 Ilustrasi

Di tempat itu panglima akan mengadakan ritual untuk berkomunikasi dengan roh leluhur mereka. Suku Dayak percaya leluhur mereka akan memberi jawab dengan pertanda dari alam.

Tubuh panglima setelah itu akan dirasuki oleh roh leluhur. Mereka akan mengeluarkan kata-kata magis. Suku Dayak lainnya tentu saja sudah mengerti maksud dari kata-kata tersebut.

Demikian informasi ritual mangkuk merah suku Dayak.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement