VIRUS nipah yang terjadi di India berhasil mencuri perhatian publik, virus yang ditemukan pada tahun 1998 itu rupanya menjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi di negara Malaysia dan Singapura.
Tidak hanya itu, virus itu menyebabkan warga di India meninggal dunia sebanyak dua orang. Akibatnya, India melakukan pembatasan pada pertemuan publik dan menutup beberapa sekolah.
BACA JUGA:
“Virus ini dapat menular ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi. Ada juga beberapa kasus penularan antar manusia,” ucap dr Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan.
Gejalanya pun cukup bervariatif mulai dari sakit kepala, batuk, demam, muntah, dan infeksi saluran penapasan. Bahkan parahnya apabila virus tersebut berkembang semakin parah akan membuat penderitanya kejang, peradangan otak, dan koma. Selama empat dan 14 hari setelah terpapar virus itu diduga akan muncul dan dirasakan oleh penderitanya.
Menurut dr Erlina diagnosis pada virus Nipah ini dapat diketahui berdasarkan riwayat klinis selama fase akut dan masa pemulihan penyakit, dengan tes yang digunakan adalah RT PCR dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui tes ELISA.
BACA JUGA:
Lalu apakah Nipah akan menyebabkan pandemi global berikutnya, sama seperti Corona waktu menyebar di Indonesia?