Apakah Baby Blues Hanya Dialami Ibu yang Manja?
APAKAH baby blues atau Postpartum Depression (PPD) hanya dialami ibu yang lemah dan manja? Hal itu sering kali jadi mitos bagi sebagian orang, mereka menganggap bahwa ibu yang mengalami baby blues atau PPD dianggap belum siap dan belum bisa beradaptasi dengan kondisi terbarunya, sehingga membuat dirinya mempunyai tanggung jawab yang sangat besar.
Faktanya, semua ibu di manapun bisa mengalami hal tersebut dengan tak pandang bulu. Biasanya faktor penyebabnya dikarenakan adanya perubahan fisiologis ibu seperti dipengaruhi hormon, masalah fisik, dan lain sebagainya.
Menurut Disya Arinda, selaku Psikolog Klinis Dewasa, Baby blues dapat terjadi 1-2 hari pasca-melahirkan karena adanya gangguan mood yang dirasakan oleh seorang ibu dengan didominasi perasaan sedih dan gundah. Sedangkan untuk PPD, paling cepat terjadi 2-4 bulan pertama pasca melahirkan, dan dapat bertahan sejak 1 bulan hingga beberapa tahun pasca melahirkan.
Namun, kondisi ini dapat diperparah karena dapat membuat sang ibu menyakiti dirinya sendiri dan menyakiti bayinya. Kok bisa?
BACA JUGA:
“Gejala PPD ini sering kali bikin si ibu kehilangan sense of motherhood (rasa keibuannya) yang dibutuhkan dalam pengasuhan,” kata Disya Arinda, dikutip dalam akun X miliknya @disyarinda.
Jadi dari beberapa kasus kemungkinan ada gejala yang awalnya dikira baby blues, tetapi ternyata gejala itu bertahan lebih lama sehingga baru ter diagnosis PPD oleh profesional.
BACA JUGA:
Perbedaan gambaran gejala antara baby blues dan PPD diantaranya pada kasus baby blues ibu merasa lebih sering menangis tanpa alasan tidak jelas, kurangnya rasa sabar, mudah tersinggung, adanya gangguan kecemasan, dan perubahan suasana hati yang menjadikannya merasa ia tidak seperti dirinya sendiri.
