Salah satu warga Desa Adat Cemenggaon, Ni Komang Sri Kurniawati mengaku sudah merasakan manfaat menerapkan sistem Pesan Pede.
“Kalau saya sudah pernah panen kompos untuk satu septic tank (teba modern) itu komposnya dipakai mertua yang bekerja sebagai petani untuk menyuburkan tanaman yang ada di sawah. Selain itu, komposnya juga digunakan untuk pot-pot kami yang ada di rumah," ujarnya.
Sampah anorganik seperti plastik, botol, logam dan kertas ditabung ke bank sampah untuk di daur ulang. Sementara sampah residu seperti popok, pembalut, B3 ( bahan berbahaya beracun), dan sisa obat diserahkan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Dari 100 persen sampah harian yang kita produksi di rumah masing-masing, 60-70% adalah organik yang bisa kita olah di rumah, yang 24 persen itu anorganik yang bisa kita tabung ke bank sampah dan 5% nya residu yang kita kembalikan ke TPA,” tambah I Wayan Balik Mustiana.
Balik mengatakan ada setidaknya dua dusun di Bali yang sudah 100 persen menerapkan Pesan Pede. Selain itu, sekolah dan tiga ribuan tempat lainnya di Bali juga sudah ada teba modern.
Teba modern ini ini tak punya bau yang mengganggu. Oleh karena itu di beberapa rumah warga, teba modern juga berfungsi sebagai meja kumpul bahkan anak-anak sering bermain di area teba modern.