Karena awan biasanya setinggi ribuan kaki di atmosfer, pergeseran kecil ke bawah ini tidak terlihat oleh mata. Dengan begitu, kita yang melihat awan jauh dari bawah melihatnya seperti melayang. "Ini semacam ilusi," ujar Lamers.
Hal ini pun diungkapkan oleh seorang profesor ilmu atmosfer di Rutgers University, Mark Miller. Ia mengungkapkan aliran udara yang naik ke atas membuat tetesan yang menyatu tetap tertahan, bahkan saat mereka perlahan-lahan jatuh.
"Mereka tampak mengapung karena pada dasarnya, mereka jatuh dengan kecepatan lebih lambat dari atau sama dengan kecepatan updraft di awan. Anda tidak benar-benar melihat gerakan tetesan awan sama sekali," kata Miller.
(Martin Bagya Kertiyasa)