Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kuda Renggong, Cara Unik Warga Majalengka Rayakan Lebaran

Novie Fauziah , Jurnalis-Sabtu, 22 April 2023 |12:01 WIB
Kuda Renggong, Cara Unik Warga Majalengka Rayakan Lebaran
Kuda renggong. (Foto: Kemenparekraf)
A
A
A

SETIAP daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Misalnya saja di Majalengka, Jawa Barat ketika momen lebaran tiba ada pertunjukan tradisi kuda renggong.

Setiap tahunnya masyarakat Kabupaten Majalengka mengadakan pentas kesenian tersebut. Sehingga suasana lebaran pun menjadi semakin meriah dan penuh dengan suka cita.

Dikutip dari channel YouTube Andinny Pratiwi, ia mengatakan, pementasan kuda tersebut dimeriahkan oleh warga termasuk anak-anak yang sangat antusias menyaksikannya.

 BACA JUGA:

Kuda renggong itu dituntun oleh pemiliknya sambil menari-nari, mengikuti irama musik yang diputar semakin meriah.

"Sehabis lebaran biasanya ada kuda renggong. Ada anak kecilnya juga joged-joged. Ada yang naik (kuda renggong), tapi bayar," kata Andinny.

 

Menariknya lagi, kuda yang dituntun untuk mengelilingi kampung dihias secantik dan semenarik mungkin. Sehingga akan membuatnya semakin menarik perhatian, dan sekaligus menghidupkan suasana.

Fakta lainnya adalah biasanya kuda renggong ini diadakan oleh seseorang yang memiliki perekonomian cukup. Sehingga ia sengaja menyewa kuda untuk dihias dan dijadikan hiburan bagi warga, khsususnya anak-anak saat momen lebaran.

 BACA JUGA:

Sementara itu, dikutip dari laman Budaya Indonesia, kuda renggong tumbuh dan berkembang di Kabupaten Majalengka sejak tahun 1950-an.

Kuda renggong adalah sebuah seni pertunjukan rakyat yang bersifat helaran dan pada mulanya disiapkan melayani pesta sunat. Lalu seiring bergantinya zaman, penampilannya bukan hanya untuk pesta suna, namun dipersiapkan juga untuk acara lain, seperti upacara hari besar, festival, menyambut tamu, salah satunya adalah ketika lebaran.

Alat musik yang digunakan pada awalnya adalah seperangkat waditra yang digunakan pada pencak silat namun dilengkapi dengan seorang sinden.

Selain itu, penyajian musik pada kuda renggong menjadi lebih atraktif dengan ditambahkannya alat musik modern, biasanya sebuah gitar melodi elektrik yang menampilkan lagu-lagu jogedan.

 Ilustrasi

Kemudian pembangunan pada saat arak-arakan pengantin sunat, masyarakat sekitar yang suka menari atau berjoged turut memeriahkan suasana berjoged di depan kuda dengan maksud untuk menghibur pengantin sunat.

Pengantin sunat sendiri dinaikkan di atas Kuda dengan didandani pakaian Gatotkaca sehingga tampak gagah, seperti seorang ksatria kecil sedang menunggang kuda.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement