Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal 10 Upacara Adat di Aceh, dari Meuleumak hingga Peusijuek

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Kamis, 16 Februari 2023 |12:00 WIB
Mengenal 10 Upacara Adat di Aceh, dari Meuleumak hingga Peusijuek
Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska menggunakan adat Aceh. (Foto: Diera Bachir Photography)
A
A
A

Ritual Tulak Bala

Masyarakat pantai barat selatan Aceh setiap tahun melaksanakan upacara Tulak Bala atau tolak bala. Upacara Tulak Bala bertujuan untuk menolak bala dan menjauhi diri dari segala musibah.

Meugang

Meugang adalah tradisi membeli daging, memasak lalu memakannya bersama keluarga atau orang-orang tercinta setiap satu-dua hari menjelang bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Saat meugang, ada banyak sapi dipotong.

Pada hari meugang, penjual daging akan sangat ramai di pasar-pasar tradisional di Aceh, bahkan lapak-lapak penjual daging banyak hadir di pinggiran jalan.

 Ilustrasi

Penjual daging di hari meugang di Aceh. (Ist)

Saat meugang, harga daging sapi di Aceh sangat tinggi bahkan bisa termahal di Indonesia karena banyaknya permintaan. Tapi, setelah meugang harganya akan normal kembali.

Peusijuek

Peusijuek atau prosesi tepung tawar masih dipraktikkan dalam setiap hajatan di Aceh. Prosesinya dipimpin oleh tokoh agama atau pemuka adat.

Peusijuek sering dilakukan dalam pernikahan, sunatan, membeli kendaraan, membuka usaha perdagangan, turun tanah anak, melepaskan orang berangkat haji atau umrah, dan lainnya.

Bahkan sekarang tiap tamu penting pemerintahan yang hadir ke Aceh akan disambut dengan tradisi peusijuek.

Ritual Sawah

Ritual sawah ini populer di suku Kluet, Kabupaten Aceh Selatan sebagai bentuk rasa syukur atas panen hasil pertanian.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement