Wanita itu mengatakan dia belum mendapatkan rumah untuk dirinya sendiri, kakaknya adalah prioritas dan dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengkhawatirkan dirinya sendiri setelah kakaknya menikah.
Meski demikian, keputusannya ini pun memicu perdebatan sengit di media sosial Tiongkok, dengan sebagian besar orang mengungkapkan rasa kasihan padanya, dan beberapa bahkan menuduhnya memberikan contoh yang buruk.
“Apakah kakaknya tidak bisa bekerja atau semacamnya? Ini tidak adil bagi saudari yang malang!” komentar satu orang.
“Semakin banyak dia memberi kepada saudara laki-lakinya, semakin banyak saudara laki-lakinya terima begitu saja,” tulis orang lain.
Menanggapi semua kritik, wanita itu hanya mengatakan bahwa orang tidak tahu apa yang dialami keluarganya selama bertahun-tahun sehingga mereka tidak bisa memahami motifnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)