BELUM lama ini viral di media sosial seorang food vlogger di blacklist oleh pengusaha kuliner di Yogyakarta karena memberi penilaian nyeleneh saat mereview. Food vlogger tersebut bernama Debi Pratama.
Melalui media sosial pribadinya, pemilik akun Instagram dan TikTok @debiprt kerap mereview beberapa pengusaha kuliner di Jogja. Dalam reviewnya, dia pun kerap melontarkan candaan-candaan soal makanan yang disajikan.
Salah satu videonya yang viral adalah saat dia mereview salah satu restoran rawon. Dalam awal reviewnya, dia menyebut bahwa penjual rawon tersebut berjiwa seniman dan mood-moodan dalam berjualan. Hal itu dia lontarkan dia harus mengecek dahulu kapan rawon tersebut buka dari IG Story.
Dia pun kemudian melanjutkan reviewnya dengan menyebut kuah dari rawon tersebut asin. Selain itu, toge yang dipisah juga membuat rasanya langu dan ganggu karena tidak tersiram kuah panas. "Dimakan dengan kemangi juga gak cocok karena bukan pecel lele," kelakarnya.
Menurutnya, rasanya dari rawon tersebut memang tidak ada bedanya dengan soto, hanya lebih hitam karena pake kluwek. "Walaupun hitam, tapi tidak ada aroma tinta cuminya dan ga ada aftertaste pahitnya," komentarnya.
Sementara untuk daging, dia menilai meskipun lembut tapi tidak ada lemaknya. "Cuma minus kurang Jawa Timur banget, karena yang jual dipanggil c*k malah ngamuk,” ujarnya mencoba bercanda.
Rupanya bukan sekali dia mereview jelek restoran di Jogja. Ia pernah review RM Padang Upik dan mengatakan tak ada rasa manis-manisnya pada rendangnya. Padahal seperti yang diketahui bahwa masakan khas Minang memang tak menonjolkan rasa manis.
Selanjutnya kala debiprt mengulas Warung Yanto yang tak lain adalah tempat makan seafood kesukaan banyak orang. Ia mengatakan kalau tempatnya overrated dan overprice hingga menyebut banyak lalat di sekitarnya.