Perayaan ini biasanya diadakan tujuh hari sebelum Tahun Baru Imlek. Festival Grebeg Sudiro merupakan simbol penggarapan tradisi Tionghoa dan Jawa yang melebur dalam suasana hangat toleransi.
Sebelum puncak acara dilangsungkan, ada beberapa ritual sedekah bumi berupa arak-arakan menyusuri kampung dengan iringan musik, tari tradisional dan diakhiri dengan doa untuk memohon keselamatan bangsa.
Acara puncak akan diselenggarakan dengan kirab budaya kesenian tradisional yang mengiringi arak-arakan gunungan kue keranjang, makanan khas yang wajib ada saat perayaan itu.
Tradisi puncak diakhiri oleh warga dan penonton yang saling rebutan kue keranjang, yang dipercaya akan membawa keberkahan.
(Salman Mardira)