“Gabus pucung salah satu makanan yang nyaris punah, karena nggak banyak orang yang mau ngolahnya juga,” imbuhnya.
Menurutnya, salah satu menambahkan alasan lain gabus pucung ini nyaris punah karena bahan-bahannya, terutama sang bahan utama yakni ikan gabus sudah sangat sulit ditemukan.
“Sebab memang bahan-bahannya sulit dicari. Kayak ikan gabusnya saja kans udah jarang ditemukan. Nyaris punah juga kan, restoran juga nggak banyak yang nyajiin makanan ini,” lanjut Chef Eric.
Lalu apakah masyarakat sejatinya bisa mengolah hidangan gabus pucung dengan alternatif pilihan ikan jenis lain? Chef Eric mengatakan, hal ini sebetulnya bisa saja. Namun harus diingat, kalau nanti hasil akhirnya akan muncul dengan tekstur dan rasa yang berbeda.
“Kalau gabus pucung itu kan dagingnya lebih padat dan seratnya juga banyak jadi nggak mudah hancur. Berbeda dengan ikan lain yang gampang hancur,” pungkasnya.
(Rizky Pradita Ananda)