Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kepala Botak Tak Perlu Keramas, Mitos atau Fakta?

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 14 Juni 2022 |17:31 WIB
Kepala Botak Tak Perlu Keramas, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi Botak. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

MESKIPUN usia menjadi penentu kebotakan seseorang, tapi beberapa orang memlih untuk menjadi botak. Mereka menganggap rambut botak lebih mudah dirawat, dibandingkan memiliki rambut lebat.

Tidak heran, jika kemudian banyak yang mengira bahwa orang botak tak perlu keramas. Padahal, sama seperti orang-orang yang memiliki rambut di kepala, orang botak juga harus keramas secara rutin dan teratur.

Faktanya, kepala botak tetap bisa dihinggapi oleh berbagai masalah kesehatan. Kulit kepala Anda yang ‘telanjang’ itu sebenarnya lebih rentan terhadap alergi, jerawat, atau terbakar sinar matahari. Itulah sebabnya, mencuci kepala secara rutin tetap penting dilakukan oleh pemilik kepala botak.

Botak

Dengan memiliki kepala botak memang ada beberapa keuntungan, seperti tidak lagi stres karena rambut rontok, hemat waktu, dan juga hemat uang dalam perawatannya. Tapi bukan berarti Anda membiarkan kepala Anda tidak terurus. Perawatan kepala botak tetap ada dan harus dijalani untuk menghindari munculnya masalah kesehatan.

Perlu Anda ketahui bahwa kulit kepala tetap memproduksi minyak meskipun seseorang botak. Nah, minyak dan kotoran ini akan lebih mudah menumpuk pada kepala yang botak. Jika tidak dikeramas dengan baik dan teratur, maka akan membuat kulit kepala Anda jadi muncul ketombe, iritasi, atau infeksi.

Jerawat juga dapat muncul apabila pori-pori pada kulit kepala tidak dibersihkan dengan baik, sehingga menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab jerawat. Belum lagi dengan timbulnya kulit kering. Ya, tidak hanya di muka, kulit kering juga bisa muncul pada kepala yang botak. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya perlindungan terhadap paparan sinar matahari langsung.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement