Ia memaparkan, imbas Pandemi Covid-19 membuat penonton yang hadir sedikit. Untuk menyiasati hal tersebut, seringkali pengelola menggelar pentas di depan jalan agar bisa menarik perhatian wisatawan.
"Imbas pandemi, kami pernah sehari tidak pentas karena tidak ada wisatawan yang berkunjung. Padahal saat itu sudah ada pemain yang bersiap-siap," tegasnya.
Untuk menyiasati kekosongan kegiatan karena tak ada pentas, I Nyoman menjelaskan pihaknya menjadwalkan latihan setiap harinya agar pemain tetap profesional.
"Kami tak mau melihat pemain patah semangat makanya tetap diadakan pelatihan. Kami juga pernah pentas hanya di depan 1-2 wisatawan yang datang," ujarnya.
Beruntung adanya kebijakan level 2 di Bali menjadi secercah harapan bagi mereka untuk tetap berpentas dan mengais rezeki.
"PPKM level 2 saat ini membuat kami berharap agar wisatawan kembali datang dan menonton pentas lagi," jelasnya.
Pementasan tari Barong berlangsung selama 60 menit, dipentaskan setiap harinya pada pukul 09.30 wita
(Kurniawati Hasjanah)