Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Oshogatsu, Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Jepang, Begini Rangkaiannya

Salwa Izzati Khairana , Jurnalis-Selasa, 28 Desember 2021 |16:00 WIB
Oshogatsu, Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Jepang, Begini Rangkaiannya
Oshogatsu, tradisi perayaan tahun baru di Jepang (aminoapps.com)
A
A
A

TAHUN baru di Jepang merupakan momen spesial untuk makanan, dekorasi, dan berkumpul bersama keluarga. Dikenal sebagai Oshogatsu, sebuah tradisi perayaan tahun baru di Jepang.

Dalam periode Oshogatsu, bagi warga Jepang, mereka merayakannya dengan melakukan tradisi-tradisi yang sudah ada sejak lama. Berikut beberapa rangkaian tradisi Oshogatsu :

Oosoji

Dalam budaya Jepang, tahun baru harus dimulai dengan hal yang bersih. Tak heran, mereka melakukan pembersihan besar-besaran atau dikenal sebagai oosoji. Ini biasanya terjadi pada pertengahan Desember sebelum perayaan tahun baru.

 Baca juga: Uniknya Tradisi Naki Sumo, Digelar untuk Membuat Bayi Menangis

Orang Jepang akan membersihkan baik rumah, kantor maupun tempat bisnis mereka dengan cermat dari atas hingga bawah. Ini karena mereka percaya bahwa dewa keberuntungan (Toshigami) akan datang pada awal tahun baru. Juga untuk menyambut tahun baru dengan jiwa yang bersih.

 Ilustrasi

Nengajo

Perayaan Tahun Baru di Jepang memiliki kebiasaan untuk saling mengirim kartu ucapan tahun baru atau nengajo. Tidak hanya ditujukan untuk keluarga dekat, tetapi juga kepada teman, atau rekan bisnis.

Isi kartu tersebut biasanya berupa ucapan selamat kepada mereka atas pergantian tahun baru dan ucapan terima kasih mengenai sesuatu yang telah dilakukan dalam 12 bulan terakhir.

Oshogatsu kazari dan kagami mochi

Setelah rumah dibersihkan, saatnya memasang dekorasi. Oshogatsu kazari secara khusus adalah hiasan yang terbuat dari tali jerami, ranting pinus, dan bambu. Dan biasanya digantung di pintu depan rumah dengan tujuan untuk mengusir roh jahat.

Sementara dekorasi lainnya adalah kagami mochi, Kagami Mochi terbuat dari dua kue beras Jepang bulat (mochi) yang ditumpuk, di mana bagian lebih kecil diletakkan di atas yang besar dan barulah jeruk juga ornamennya ditaruh pada bagian paling atas.

Toshikoshi soba

Tradisi lainnya dalam budaya Jepang adalah memakan makanan tertentu, salah satunya adalah toshikoshi soba yang dimakan pada malam tahun baru. Mie soba atau toshikoshi soba dimakan dengan keyakinan bahwa dengan makan mi yang panjang dan tipis melambangkan umur yang panjang, kesehatan, dan kekuatan.

 Baca juga: 5 Tempat Wisata di Bogor Paling Top Buat Liburan Tahun Baru, Mana Favoritmu?

Joyonokane

Joyanokane, salah satu tradisi untuk merayakan tahun baru dengan membunyikan lonceng besar (kane) sebanyak 108 kali di kuil Buddha, dimulai beberapa menit sebelum jam menunjukkan tengah malam.

 

Ini merupakan bagian dari ritual terpenting di Jepang. Bunyi lonceng sebanyak 108 kali mewakili kepercayaan mereka bahwa manusia diganggu dengan 108 jenis keinginan dan perasaan duniawi, seperti kemarahan dan kecemburuan. Setiap bunyi lonceng bertujuan untuk membersihkan gangguan yang bersifat duniawi tersebut.

Hatsuhinode

Tradisi tahun baru lainnya adalah menyaksikan matahari terbit pertama di awal tahun. Ada sesuatu yang ajaib tentang menyaksikan matahari terbit pertama di tahun baru. Mereka percaya bahwa Toshigami tiba saat matahari tengah terbit.

Masyarakat Jepang akan berkumpul di puncak gunung, pantai, dan di tempat lain dengan pemandangan cakrawala yang bagus untuk menangkap hatsuhinode dan berdoa untuk keberuntungan, serta kebahagiaan di tahun mendatang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement