Bila pola komunikasi antara orang tua, keluarga, dan anak ini hilang dikatakan Wulida, anak akan mencari jati dirinya dan pelampiasan di luar. Sehingga ini memicu adanya perubahan perilaku sang anak dari efek pergaulan yang dilakukannya di luar. Apalagi akan ada peristiwa traumatis yang menimpanya di luar keluarga.
"Namun ketika ada sesuatu hal yang terjadi, atau yang salah pada diri mereka atau sesuatu hal yang mungkin terjadi tentu akan berdampak besar pada diri anak tersebut, atau pada siapapun yang mengalami pelecehan seksual dan sebagainya," paparnya.
"Jadi mungkin karena pelaku melakukan, karena ada kesempatan, dan juga bisa karena memang anak-anak belum mendapatkan pendidikan seks, di Indonesia sendiri kadang juga masih kurang berkaitan pendidikan seks, terus juga anak tidak berani untuk menolak, karena takut, atau karena diancam dan juga karena kurangnya pengawasan dari orang tua," tandasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)