Tradisi menabuh gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, selama tujuh hari saat Sekaten Keraton Solo juga tidak akan digelar. Ia mengakui keputusan meniadakan deretan prosesi tersebut cukup berat.
Namun dirinya mengimbau warga memaklumi kebijakan tersebut diambil demi mengantisipasi persebaran Covid-19. “Jangan sampai prosesi ini justru menambah kasus Covid-19 di Solo,” kata Gusti Dipo.
Sekadar informasi, ini merupakan kali kedua Gerebeg Maulud dan Sekaten tidak digelar. Tahun lalu, agenda tersebut juga urung terlaksana karena kasus Covid-19 yang mewabah.
(Rizka Diputra)