Dia mengatakan, rasio yang lebih tinggi antara dua omega tersebut terkadang dikaitkan dengan peradangan sistemik, serta penyakit kronis yang terkait seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi autoimun.
"Bagi mereka yang vegetarian atau tidak makan makanan laut karena alasan lain, saya akan merekomendasikan suplemen omega-3 non-ikan yang terbuat dari rumput laut dan atau ganggang atau pastikan makan secara teratur biji chia dan kenari," imbaunya.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 untuk Nakes, Bukan Masyarakat Umum
Jadi, apa buruk kalau Anda tidak makan ikan? Menurut ahli kesehatan jawabannya tidak juga. Orang Amerika disarankan makan ikan dua kali seminggu, tetapi melewatkannya tidak berarti kesehatan menjadi rusak.
"Suplemen minyak ikan dapat membantu jika Anda tidak dapat memenuhi rekomendasi itu. Mencari nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita dari makanan biasanya merupakan cara terbaik, tetapi jika itu tidak memungkinkan, bicarakan dengan dokter Anda untuk melihat apakah suplemen minyak ikan tepat untuk Anda," tutur Kris Sollid.
"Tidak apa-apa tak makan hidangan laut, tapi penting untuk melengkapi atau makan sumber alternatif omega-3, kalsium dan vitamin D," tambah Anna Brown senada.
(Hantoro)