Kata Kure berasal dari kata Latin 'Currere' yang artinya berlari atau berjalan. Umat paroki mengatakan bahwa tradisi tersebut merupakan warisan misionaris Portugis yang memperkenalkannya pada tahun 1642.
Ritual dimulai dengan pembersihan salib dan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria dan diakhiri dengan persembahan berupa uang, buah-buahan, sayur mayur dan lontar yang dipersembahkan kepada Tuhan. Sesajen ini kemudian dibagikan kepada para peziarah, kelompok doa dan peserta ritual lainnya.
3. Momento Mori
Di Kalimantan Tengah, ritual Momento Mori dirayakan oleh komunitas Kristen. Momento Mori adalah bahasa Latin untuk 'ingatlah kamu akan mati' dan diyakini bahwa ini diperkenalkan pada abad ke-19, selama penjajahan Belanda.
Ritual ini dilakukan pada Sabtu Suci dan melibatkan jemaah anggota keluarga di kuburan orang yang dicintai. Keluarga akan berkumpul sepanjang malam hingga fajar keesokan harinya di mana mereka akan menyalakan lilin dan mengatur bunga di atas situs kuburan.
Saat fajar menyingsing di hari Minggu Paskah, akan disediakan tenda oleh gereja bagi para peziarah untuk melanjutkan perayaan dan ibadah Paskah mereka.
(Salman Mardira)