Setiap pasangan yang menikah pasti ingin memiliki pernikahan yang bahagia dan langgeng. Namun tak semua pernikahan berakhir indah.
Terkadang perceraian tak bisa dihindari karena konflik berkempanjangan yang tak kunjung berhenti. Namun ternyata perceraian orangtua memberikan dampak psikologis kepada anak.
Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak berjuang paling keras selama satu atau dua tahun pertama setelah orangtua mereka berpisah. Mereka cenderung mengalami kesusahan, kemarahan, kecemasan, dan ketidakpercayaan. Bahkan ini juga membuat mereka tak percaya diri.

Sebagian anak tidak pernah benar-benar kembali ke normal. Persentase kecil anak-anak ini mengalami masalah yang berkelanjutan, bahkan seumur hidup setelah perceraian orangtua mereka, meski, banyak anak-anak yang bisa bangkit kembali.