Dokter Novi mengatakan apheresis bekerja untuk memisahkan butir eritrosit (Sel darah merah) kemudian hanya plasmanya saja yang ditampung. Sementara sisa sel darah merahnya yang tidak diambil akan kembali ke dalam tubuh sang pendonor.
“Jadi plasma yang tadi sudah diambil dari pasiennya dimasukkan ke dalam kantong dan tidak di apa-apakan. Kemudian kita ambil tiga tabung kecil sekira tiga cc dalam satu tabung. Ini akan dilakukan pemeriksaan penyakit menular melalui transfusi darah. Jadi ini prosesnya sama seperti proses donor darah juga yang biasa kami lakukan,” lanjutnya.

Untuk memastikan darah yang didonorkan kepada pasien Covid-19 aman digunakan, dr. Novi mengatakan rumah sakit akan melakukan uji sains terhadap empat penyakit menular. Beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah hepatitis B, hepatitis C, HIV dan juga sifilis.
“Kalau antibodi Covid-19 sudah pasti ada ya, karena yang mau kita ambil kan justru antibodi Covid-19 yang akan diberikan kepada pasien,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)