Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Proses Terapi Plasma Konvalesen, Mulai dari Donor hingga Diberikan kepada Pasien Covid-19

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Jum'at, 29 Mei 2020 |14:45 WIB
Proses Terapi Plasma Konvalesen, Mulai dari Donor hingga Diberikan kepada Pasien Covid-19
Terapi plasma konvalesen (Foto : Official iNews/Youtube)
A
A
A

Sejak beberapa waktu lalu metode Plasma Konvalesen telah menjadi perbincangan di masyarakat. Metode ini dinilai bisa membantu pasien positif virus corona Covid-19 yang sedang dalam kondisi parah maupun kritis.

Meski demikian, proses pengambilan plasma darah ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan beberapa metode menggunakan alat khusus dan orang yang ahli di bidangnya.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto, dr. Dwi Novi, SpPK menjelaskan bahwa proses pengambilan plasma darah untuk mengobati pasien virus corona Covid-19 hampir sama dengan donor darah biasa. Hanya saja diperlukan satu alat untuk memisahkan plasma dan sel darah merah untuk diberikan kepada pasien.

Terapi Plasma

“Kalau donor darah biasa kan semua komponen darahnya diambil, kalau ini sudah ada alatnya khusus alat untuk apheresis dia bisa digunakan untuk plasmaferesis dan juga tromboferesis. Trombo itu trombosit. Dalam penggunaan untuk survival Covid-19 kami gunakan plasmaferesis,” terang dr. Novi, dalam wawancara Eksklusif iNews TV, Jumat (29/5/2020).

Dokter Novi mengatakan apheresis bekerja untuk memisahkan butir eritrosit (Sel darah merah) kemudian hanya plasmanya saja yang ditampung. Sementara sisa sel darah merahnya yang tidak diambil akan kembali ke dalam tubuh sang pendonor.

“Jadi plasma yang tadi sudah diambil dari pasiennya dimasukkan ke dalam kantong dan tidak di apa-apakan. Kemudian kita ambil tiga tabung kecil sekira tiga cc dalam satu tabung. Ini akan dilakukan pemeriksaan penyakit menular melalui transfusi darah. Jadi ini prosesnya sama seperti proses donor darah juga yang biasa kami lakukan,” lanjutnya.

Terapi Plasma

Untuk memastikan darah yang didonorkan kepada pasien Covid-19 aman digunakan, dr. Novi mengatakan rumah sakit akan melakukan uji sains terhadap empat penyakit menular. Beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah hepatitis B, hepatitis C, HIV dan juga sifilis.

“Kalau antibodi Covid-19 sudah pasti ada ya, karena yang mau kita ambil kan justru antibodi Covid-19 yang akan diberikan kepada pasien,” tuntasnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement