Di sisi lain, Dokter Spesialis Paru RSUI, Raden Rara Diah Handayani mengatakan angka kematian dari orang yang terjangkit virus Korona lebih kecil dibandingkan dengan virus flu burung atau H5N1.
“Flu burung angka kematian 80% lebih mengerikan dari Korona. Namun transmisi Korona cepat. Korona kematian 3%. Chance untuk sembuh tinggi,” jelasnya.
Hingga hari ini, Selasa, total korban jiwa akibat virus Korona mencapai 425 orang. Sebagian besar dari korban itu meninggal di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Dilansir worldometers.info, hingga saat ini ada 2.790 pasien virus Korona yang dalam kondisi kritis dan 653 pasien sembuh.
Diah menerangkan pada kasus virus Korona, risiko kematiannya terjadi pada 9 hari setelah dinyatakan terjangkit atau dalam tahap Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), yakni ketika kondisi pernapasannya buruk atau mengalami gagal nafas.