Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melestarikan Tari Daerah Bersama Arkamaya Sukma, Ketika Budaya Indonesia Terkikis Teknologi

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Selasa, 04 Februari 2020 |22:31 WIB
Melestarikan Tari Daerah Bersama Arkamaya Sukma, Ketika Budaya Indonesia Terkikis Teknologi
Arkamaya Sukma. (Foto: Okezone)
A
A
A

Dua tahun berselang, tepatnya pada 21 April 2018, komunitas Artamaya Sukma resmi berbadan hukum. Kunti pun terpilih menjadi ketuanya. Keputusan ini diambil mengingat tawaran menari mulai berdatangan dari dalam maupun luar negeri.

Menurut penjelasan Kunti, komunitas yang memiliki badan hukum sehingga lebih berkomitmen dan bisa lebih banyak berpartisipasi dalam event-event yang berskala nasional maupun internasional.

"Kadang-kadang kalau mau tampil di event-event internasional itu memang sebaiknya grup tari yang tidak hanya komunitas, meski pun tidak profesional tapi harus komunitas yang serius mendalami. Untuk sponsorhip seperti CSR dan segala macamnya juga mewajibkan komunitas yang berbadan hukum," tegasnya.

macamnya juga mewajibkan komunitas yang berbadan hukum,

Tak hanya itu, sepanjang tahun 2017, ternyata antusias dan komitmen para anggota Arkamaya Sukma juga masih sangat tinggi. Mereka tetap bertahan melaksanakan latihan rutin setiap minggu, terlepas ada atau tidaknya jadwal pentas.

Hingga saat ini, Arkamaya Sukma telah menaklukan 11 panggung bergengsi. Dua di antaranya berlangsung di Brisbane, Australia, dan Auckland, New Zealand.

"Ini sesuatu yang luar biasa buat kami ibu-ibu yang sudah sibuk, tapi masih mau meluangkan waktu untuk budaya Indonesia. Tujuannya ya tidak muluk-muluk ingin memberikan contoh untuk anak-anak kami," tutup wanita yang bekerja di salah satu BUMN ini.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement